14 May 2012

Immature, and will mature.

Semuanya berjalan terlalu sempurna. Aku tak akan menyesal dengan apa yang telah aku dapatkan saat ini. Proses menuju kedewasaan. Aku merasa belum melewatinyaa. Terlalu lembut kurasa, sempurna. Tak ada yang perlu kuubah.

Umurku makin berkurang, aku sadar. Semakin banyak yang harus dilakukan, namun semakin sedikit waktu untuk melakukan itu. Aku juga tidak merasa dikejar oleh dentang detik pada jam. Semuanya seperti angin, bahkan aku tidak merasa telah melakukan hal yang baik maupun buruk. Aku hanya berusaha menikmati.

Banyak hal yang dulu telah tersusun rapi untuk aku lakukan, tapi aku lupa di mana aku menyusunnya. Bahkan apa yang aku rencanakan dulu pun aku tidak tahu. Banyak hal yang tidak sesuai rencana kurasa.

Bukan aku aja, bahkan orang lain juga begitu. Melakukan hal di luar rencananya. Bahkan melakukan dengan ceria dan tanpa beban. Seakan-akan itulah maksud dari semua rencananya. Tidak pernah terbayangkan.

Seingatku, aku dulu pernah mendambakan seorang pria tingkat atas di kampusku. Sangat memujanya. Tapi, entah apa yang membuatku berpaling mencintai pria lain. Inilah yang ku maksud di luar rencana. Aku lupa pernah mencintai orang yang berbeda. Karena aku telah merasa mendapat hal yang lebih baik dari itu. Semuanya berjalan begitu saja. Seakan itu bagian dari rencana yang telah ku susun dari awal.

I'll mature
Umurku 19 tahun saat ini. Teman-temanku ingat harinya di mana aku tepat mendapat angka 19 itu di atas kue ulang tahunku. Aku bahagia, sama seperti tahun sebelumnya. Aku merasa, saat umurku - yang angkanya semakin naik - berkurang, aku telah menyelesaikan tugasku di umur sebelumnya. Aku bahagia, tanpa beban. Padahal, seelah ku ingat, banyak hal yang belum ku lakukan.

Semua berjalan terlalu sempurna. Atau kata "sempurna" hanyalah ironis?


No comments:

Post a Comment